Setelah Beda Tanggal Idulfitri 1444 Hijriah, Jadwal Hari Raya Iduladha Muhammadiyah dan Pemerintah Kembali Berbeda
Iduladha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, merupakan salah satu perayaan penting dalam agama Islam yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Namun, pada tahun ini, terjadi perbedaan jadwal antara Muhammadiyah dan pemerintah Indonesia dalam menentukan tanggal Hari Raya Iduladha. Muhammadiyah mengumumkan bahwa Hari Raya Iduladha akan jatuh satu hari lebih cepat daripada yang ditetapkan oleh pemerintah. Perbedaan ini menimbulkan kebingungan di kalangan umat Muslim yang ingin mengetahui tanggal yang tepat untuk merayakan Iduladha. Mari kita lihat lebih detail mengapa terjadi perbedaan tersebut.
- Perhitungan dan penetapan Hari Raya Iduladha versi Muhammadiyah
Muhammadiyah menggunakan metode hisab wujudul hilal dalam menentukan tanggal Hari Raya Iduladha. Metode ini melibatkan pengamatan hilal atau bulan sabit baru secara visual untuk menentukan awal bulan Ramadan, Hari Raya Idulfitri, dan Hari Raya Iduladha. Muhammadiyah mengklaim bahwa metode ini memungkinkan mereka untuk mengetahui awal bulan-bulan tersebut, bahkan hingga puluhan tahun ke depan.
Berdasarkan perhitungan mereka, Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Iduladha jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023. Pengumuman ini tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, Dzulhijjah 1444 H.
- Perhitungan dan penetapan Hari Raya Iduladha versi Pemerintah
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI, biasanya menggelar sidang isbat sebelum mengumumkan tanggal Hari Raya Iduladha. Sidang isbat ini akan mempertimbangkan bukti-bukti tentang tampaknya atau tidaknya hilal baru untuk menetapkan awal bulan Dzulhijjah dan Hari Raya Iduladha.
Pada tahun ini, pemerintah telah mencantumkan penetapan Hari Raya Iduladha 2023 dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga Menteri tentang hari libur dan cuti bersama 2023. Berdasarkan SKB tersebut, Hari Raya Iduladha ditetapkan jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023, dan ditetapkan sebagai hari libur nasional. Namun, pemerintah masih akan memastikan penetapan ini melalui sidang isbat untuk memperkuat keabsahan penetapan tersebut.
- Libur cuti bersama
Selain perbedaan tanggal Hari Raya Iduladha, ada hal menarik lainnya terkait cuti bersama. Berdasarkan data SKB tiga Menteri, tidak ada cuti bersama yang terdapat terkait dengan Hari Raya Iduladha. Ini berarti bahwa tanggal 29 Juni 2023, yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai Hari Raya Iduladha, tidak diikuti oleh cuti bersama.
Berikut adalah daftar tanggal merah dan cuti bersama yang ada pada bulan Juni:
- Kamis, 1 Juni 2023: Hari Lahir Pancasila
- Minggu, 4 Juni 2023: Hari Raya Waisak
- Senin, 5 Juni 2023: Cuti bersama Hari Raya Waisak
- Kamis, 29 Juni 2023: Hari Raya Iduladha
Alasan Kenapa Tanggal Iduladha Muhammadiyah dan Pemerintah Berbeda
Perbedaan antara Muhammadiyah dan pemerintah dalam menentukan tanggal Hari Raya Iduladha ini terjadi karena pendekatan yang berbeda dalam melakukan perhitungan. Muhammadiyah menggunakan metode hisab wujudul hilal yang berdasarkan pengamatan langsung hilal atau bulan sabit baru secara visual. Metode ini memungkinkan Muhammadiyah untuk menetapkan tanggal dengan mengandalkan pengamatan langsung.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama menggunakan pendekatan yang lebih formal dengan menggelar sidang isbat. Sidang isbat ini melibatkan berbagai pihak yang memiliki otoritas dalam bidang ini, termasuk para ulama, astronom, dan perwakilan dari lembaga terkait. Mereka akan mempertimbangkan bukti-bukti tentang tampaknya atau tidaknya hilal baru untuk menetapkan awal bulan Dzulhijjah dan Hari Raya Iduladha secara resmi.
Meskipun kedua pendekatan ini memiliki tujuan yang sama, yaitu menentukan tanggal yang tepat untuk merayakan Iduladha, perbedaan dalam penggunaan metode dan proses penetapan dapat menghasilkan hasil yang berbeda.
Perbedaan antara Muhammadiyah dan pemerintah dalam menentukan tanggal Hari Raya Iduladha sering kali terjadi dan menjadi perhatian umat Muslim di Indonesia. Perbedaan tersebut disebabkan oleh metode perhitungan yang berbeda yang digunakan oleh kedua pihak. Muhammadiyah menggunakan metode hisab wujudul hilal berdasarkan pengamatan langsung, sementara pemerintah melalui Kementerian Agama menggunakan sidang isbat yang melibatkan berbagai pihak untuk memastikan keabsahan penetapan.
Dalam hal libur cuti bersama, pada tahun ini tidak ada cuti bersama yang terkait dengan Hari Raya Iduladha. Oleh karena itu, bagi umat Muslim yang ingin merayakan Iduladha, penting untuk mengikuti penetapan resmi dari Muhammadiyah atau pemerintah, tergantung pada preferensi masing-masing individu.
Semoga penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan tanggal Hari Raya Iduladha antara Muhammadiyah dan pemerintah.