Eiger Adventure Land di Bogor, Jawa Barat – Eiger Adventure Land (EAL), destinasi ekowisata yang sebelumnya digadang-gadang memiliki jembatan gantung terpanjang di dunia, resmi disegel oleh pemerintah. Kawasan wisata yang berlokasi di Megamendung, Puncak, Bogor, Jawa Barat, ini dinilai melanggar aturan lingkungan dan pengelolanya kini diminta untuk membongkar fasilitas yang telah dibangun.
Proyek Ambisius yang Berujung Kontroversi
Eiger Adventure Land awalnya dirancang sebagai ekowisata modern yang tetap menjaga keseimbangan alam. Pada Oktober 2021, proyek ini diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, sebagai destinasi ekowisata berstandar internasional. Berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), EAL dirancang memiliki berbagai ikon wisata, termasuk jembatan gantung sepanjang 530 meter yang digadang-gadang mengalahkan rekor jembatan gantung di Arouca, Portugal, yang memiliki panjang 516 meter.
Selain jembatan gantung, kawasan wisata ini juga menawarkan berbagai aktivitas alam seperti petualangan hutan, jalan-jalan budaya, hiking, camping, serta konsep desa tradisional yang bertujuan mengangkat kearifan lokal. Proyek ini dibangun di atas lahan seluas 325 hektar dengan investasi sebesar Rp800 miliar dan direncanakan selesai dalam lima tahun.
Pelanggaran Lingkungan dan Penyegelan
Namun, proyek besar ini justru berujung pada penyegelan. Pemerintah menilai pembangunan EAL melanggar regulasi lingkungan dan berpotensi merusak keseimbangan ekosistem di kawasan Puncak Bogor. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol, menegaskan bahwa seluruh operasional wisata yang terbukti melanggar aturan harus dihentikan. Penyegelan ini dilakukan sebagai langkah tegas untuk mencegah dampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Dampak Lingkungan dan Keluhan Warga
Sebelumnya, sekitar 20 rumah di Desa Sukagalih, Megamendung, terdampak pembangunan Eiger Adventure Land. Galian tanah pada proyek tersebut menimbulkan banjir hingga meluap ke permukiman warga. Selain itu, jalan di Kampung Lemahnenden mengalami kerusakan akibat dilintasi mobil material proyek EAL.
Tanggapan Pengelola dan Langkah Selanjutnya
Pihak Eiger mengklaim bahwa hanya sedikit warga yang mengeluhkan proyek EAL di Megamendung dan justru banyak masyarakat yang diuntungkan. Namun, dengan adanya penyegelan ini, pengelola Eiger Adventure Land tidak hanya harus menghentikan operasionalnya tetapi juga diminta untuk membongkar fasilitas yang telah dibangun karena tidak sesuai dengan peraturan tata lingkungan.
Penyegelan Eiger Adventure Land menjadi contoh nyata bagaimana pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan pariwisata dan kelestarian lingkungan. Diharapkan ke depan, setiap proyek wisata dapat lebih memperhatikan aspek lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi alam dan masyarakat sekitar.