Beranda » BRI Bagikan Dividen Rp 51,74 Triliun di RUPS 2025, Saham BBRI Makin Menarik?

BRI Bagikan Dividen Rp 51,74 Triliun di RUPS 2025, Saham BBRI Makin Menarik?

Table of Contents+

    Suratkami.com – Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) resmi menetapkan pembagian dividen sebesar Rp 51,74 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan 2025. Angka tersebut setara dengan 85% dari laba bersih tahun buku 2024. Keputusan ini menjadikan BRI sebagai salah satu emiten dengan pembagian dividen terbesar di Indonesia.

    Saham BBRI semakin menarik bagi para investor, terutama dengan dividen per saham yang mencapai Rp 345. Pada tahun sebelumnya, BRI telah membagikan dividen interim senilai Rp 20,46 triliun atau Rp 135 per lembar saham. Dengan demikian, sisa dividen final yang akan dibagikan mencapai Rp 208,40 per lembar saham.

    Caca Lolita Suara Hati dari Klaten

    Laba bersih BRI tahun 2024 tercatat mengalami pertumbuhan tipis sebesar 0,36% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 60,64 triliun. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih dan pertumbuhan kredit yang tetap terjaga meskipun di tengah kondisi ekonomi yang menantang.

    Kinerja Keuangan BRI Tahun 2024

    The MLBB × NARUTO Collaboration Arrives! Skin Naruto Uzumaki Resmi Hadir 2 Mei

    Mengacu pada laporan keuangan terbaru, pendapatan bunga bersih BRI mencapai Rp 142,05 triliun, naik 3,38% yoy dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 137,40 triliun. Sementara itu, total penyaluran kredit dan pembiayaan syariah BRI mencapai Rp 1.348,21 triliun, meningkat 7,98% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 1.248,51 triliun. Dari jumlah tersebut, total kredit kepada sektor UMKM mencapai Rp 1.110,37 triliun.

    Kualitas kredit BRI juga tetap terkendali dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 2,94% dan NPL net sebesar 0,75% pada akhir tahun 2024. Selain itu, BRI mencatatkan NPL coverage sebesar 215,01%, yang mencerminkan cadangan kerugian kredit yang cukup untuk mengantisipasi potensi risiko gagal bayar.

    Ujian Praktik 2025 Mengawali Serangkaian Ujian Sekolah Kelas VI SDN 01 Bawang Tirto Mulyo

    Dari sisi penghimpunan dana, total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dikumpulkan BRI mencapai Rp 1.365,45 triliun. Dana murah atau current account savings account (CASA) berkontribusi sebesar 67,30% terhadap total DPK, menunjukkan bahwa mayoritas sumber pendanaan BRI berasal dari tabungan dan giro yang memiliki biaya dana lebih rendah.

    Dengan rasio loan to deposit ratio (LDR) di angka 89,39%, BRI masih memiliki ruang untuk menyalurkan kredit lebih lanjut guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, total aset BRI pada akhir 2024 tercatat sebesar Rp 1.992,92 triliun, tumbuh 1,42% yoy.

    Prospek Saham BBRI Pasca RUPS

    Dengan pembagian dividen yang besar dan kinerja keuangan yang solid, saham BBRI berpotensi menjadi pilihan menarik bagi investor jangka panjang. Tingkat profitabilitas yang stabil dan komitmen BRI dalam menjaga pertumbuhan kredit di sektor UMKM menjadi daya tarik utama.

    Sejumlah analis pasar memperkirakan bahwa aksi korporasi ini dapat meningkatkan minat investor terhadap saham BBRI, terutama bagi mereka yang mengincar dividen sebagai sumber pendapatan pasif. Selain itu, dengan fundamental yang kuat, saham BBRI tetap memiliki potensi untuk mengalami apresiasi harga dalam jangka panjang.

    Di tengah kondisi ekonomi global yang dinamis, strategi BRI dalam menjaga pertumbuhan kredit, efisiensi biaya dana, dan ekspansi bisnis digital akan menjadi faktor penentu bagi kinerja perusahaan ke depan. Para pemegang saham pun diharapkan tetap memantau perkembangan lebih lanjut guna mengoptimalkan peluang investasi mereka.

    Bagikan